I Love Indonesia

love_indonesia_by_ixan27

Sumber gambar: ahdika.wordpress.com

“Indonesia itu ndak maju-maju ya?”

“Kapan nih Indonesia bebas dari korupsi?”

” Yaelah, Indonesia mah gini-gini aja sih.”

Mohon maaf kalo di awal surat saya ini berisi keluhan tentang negara Indonesia. Sebab setiap kali saya membuka akun sosmed saya, saya menemukan komentar maupun post yang mengeluhkan hal buruk tentang negara Indonesia notabene adalah negaranya sendiri.

Sedih ya, kalo generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa bisanya cuman mengeluh dan tidak bertindak apa-apa. Heeeloooo, dari pada ngeluh kenapa kalian semua tidak bersatu untuk melakukan sesuatu hal positif sebagai bentuk kontribusi terhadap Indonesia yang kata kalian masih banyak masalah? Itulah yang selalu terbesit di benak saya usai membaca komen atau post tersebut. Maklum, saya lebih suka menjadi silent reader di sosmed.

Di surat yang saya tuliskan ini, ingin saya bagi kecintaan saya terhadap negara ini, tak lain dan tak bukan adalah Negara Republik Indonesia.

Kawan, tahukah kamu betapa bangganya saya dilahirkan di  Negara Indonesia? Negara yang memiliki banyak sekali kebudayaaan, kekayaan alam yang melimpah, dan juga penduduknya ramah.

Saya pernah bekerja sebagai content writer di salah satu website traveling Indonesia. Betapa banyaknya tempat di Indonesia ini yang menjadi primadona pariwisata bagi turis asing. Dari situ saja, kecintaan saya terhadap bangsa ini kian bertambah. Walau pun memang belum semua tempat pernah saya kunjungi, namun bangga dong menjadi warga negaranya.

Apa sih yang bikin kamu malu dan nggak bangga jadi warga negara Indonesia? Menurut saya, banyak alasan lho untuk bisa mencintai negara kita ini. Saya akan sebutkan 3 alasan mengapa saya jatuh cinta dan bangga menjadi warga negara Indonesia:

  1. Indonesia ini adalah negara maritim yang memiliki wisata pantai yang indah. Mana ada sih orang yang nggak jatuh cinta sama pantai yang dimiliki tiap daerah di Indonesia? Acungkan jari kalo ada ^^
  2. Indonesia memiliki catatan sejarah yang menurut saya bikin bangga. Salah satunya kita pernah dijuluki Macan Asia.
  3. Indonesia memiliki banyak sekali orang hebat dalam bidangnya. Nah, salah satu contohnya adalah Susi Susanti.

Mungkin di luar sana masih banyak alasan yang bisa dikemukan orang-orang yang bangga menjadi warga negara ini.

Jadi, kawan kalau kamu tak mau mencintai negaramu sendiri lalu siapa yang bisa membawa negara ini maju dan terbebas dari satu persatu permasalahan yang ada?

Seperti pepatah lama, singsingkanlah lengan bajumu mari bekerja dan bersatu membawa Indonesia ini lebih maju.

I Love Indonesia!!!

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari15

 

 

 

Merindu Bapak

father-kids-baby-dad-photoshoot-photos-children-daughter-son-7

Sumber gambar: kiddytrend.com

 

Untuk Bapak,

Agak klise bukan apabila aku menanyakan kabarmu karena memang sebenarnya beberapa hari lalu kita sempat bertemu. Namun, sebagai gantinya aku ingin menyampaikan sesuatu yang selama ini aku tutup dengan sikap jutekku.

Ya, Pak aku merindumu.

Aku merindukan bau parfummu yang setiap kali hadir di depan kamarku sebelum kau bertugas untuk menjaga pabrik.

Aku merindukan bungkusan rokokmu yang selalu kau buang di teras rumah karena malas untuk beranjak dari kursi santaimu.

Aku merindukan tawamu yang khas ketika kita berkumpul satu keluarga di teras rumah membicarakan hal-hal tak mutu namun membuat kita lupa tentang masalah yang ada.

dan juga,

Aku merindukan kegalakanmu saat banyak teman priaku yang mengajak keluar di malam minggu.

Bisa dibilang sekarang tak ada lagi yang mengingatkanku untuk sesuatu hal. Tak ada lagi yang akan mempelototi aku ketika aku pulang tengah malam.

Sungguh semua itu kini tinggal ada di kepalaku, tersimpan rapat sebagai kenangan bahwa aku pernah memiliki bapak terhebat sepertimu.

Bapak, setelah pertengkaran hebat antara kau dan ibu dan memilih meninggalkan rumah, apakah kau pernah sekali merindukan anakmu ini?

Kalo kau tahu kondisi anakmu yang sekarang apakah kau akan bangga, pak? Anakmu yang dari dulu kau puji sebagai anak yang paling mandiri diantara kakak-kakaknya sudah benar-benar menjadi perempuan matang dan lebih mandiri dari sebelumnya.

Anakmu ini sekarang tumbuh menjadi wanita paling tegas dan galak apabila dia dianggap lemah.

Anakmu ini sekarang lebih mengerti akan artinya kehidupan yang tak melulu berisi kebahagiaan.

dan,

Anakmu kini tahu bahwa kau pasti punya alasan mengapa meninggalkan rumah.

Tapi ada satu hal yang membuat anakmu ini bertanya-tanya hingga sekarang, yakni apakah bapak sudah yakin untuk bercerai dengan ibu yang telah mendampingimu?

Salam sayang,

Anakmu

*Sayang bapak tak punya akun twitter :))

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari14

aMrazing: You’re Amazing

nC0ai05l

Kepada sosok linimasa yang mengagumkan,

Apa kabar kak? Apakah hari-harimu di sana menakjubkan?

Entah kenapa aku ingin menulis surat ini untuk mengucapkan terimakasih.

Terimakasih telah membuat sebuah tulisan yang menyadarkan bahwa hidup tidak terlalu menyeramkan dan mau bunuh diri karena hanya ada beberapa masalah.

Ya, aku baru saja membaca tulisanmu Depression and Suicidal Thoughts.

Terimakasih telah menyadarkan aku bahwa tak harus menjadi sok kuat dan tetap berusaha baik-baik saja ketika sebenarnya hati dan pikiran kita sedang kalut. Ya, kita butuh ‘Tempat Sampah’. Hahahaaha. Serius waktu sampai di bagian itu aku tiba-tiba menangis sambil tertawa.

Membaca tulisanmu itu rasanya tiap kata-kata ‘menamparku’ dengan sangat keras. Aku menyadari bahwa sebenarnya selama ini aku hanya kosong. Ya, kosong. Tidak ada tujuan hidup hanya melakukan rutinitas tanpa tahu pasti apa yang sebenarnya dimau.

Tapi hari ini aku menemukan sesuatu harapan yang baru. Semoga aku bisa berdamai dengan masalalu dan diriku.

Sekali lagi terimakasih atas tulisan yang ‘menampar’ sekaligus ‘membukakan mata’ 🙂

 

Dari Seseorang yang menemukanmu di linimasa

P.K

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari13

Untuk yang Menunggu

waiting-for-you-in-park-wallpaper

Sumber gambar: www.toptenpack.com

Untuk semua yang sedang menunggu,

Kesabaranmu tak kan habis ketika apa yang kau tunggu tak kunjung bertamu. Percayalah, sabarmu selalu dipenuhi oleh Sang Maha Tahu.

Untuk semua yang sedang menunggu,

Bukankah harimu dalam menunggu akan lebih indah ketika kau tahu akan datang masa ketika harapan terwujud di hadapan kedua matamu. Percayalah, tak ada yang sia-sia karena hatimu memang seluas samudera biru.

Untuk semua yang sedang menunggu,

Jangan kau lupa bahwa mata Tuhanmu terus merajutkan kebahagiaan ketika kau tak kunjung putus asa di dalam setiap bait doamu; sembari menunggu dengan tangan tertangkup dalam sujud.

Percayalah akan indah disetiap jeda dan ada hikmah disetiap ujung.

Untuk semua yang sedang menunggu,

Yakinkanlah hatimu bila letih telah berkunjung, selayaknya batu yang tiap hari disapa ombak; ia tak kan mudah dikikis karena perlu banyak waktu untuk menghancurkannya menjadi debu.

Percayalah semua perjuangan pasti akan bertumpu pada kebahagian yang tak semu.

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari12

Surat Untuk Simpananku

tumblr_m29kmhnspx1roht0ro1_500_large1

Sumber gambar: agirlikeme.com

Ada hal yang sebenarnya ingin aku ungkapkan ketika mata kita saling bertemu. Namun, semesta sengaja mempermainkan kita sehingga kita tak saling bertamu. Padahal disetiap sore aku menunggumu ditemani dengan payung ungu hadiah ulang tahunku ke dua puluh darimu.

Aku ragu masih adakah “Aku”? Karena ku dengar cinta hawa pendampingmu sangat membuncah hingga ke sudut-sudut terkecil sekalipun dalam rongga hatimu itu.

Aku masih pantas bukan kau panggil dengan Sephiaku? Memang aku ingin kau tetap membagi cintamu untukku; terserah dengan wanita yang kini memiliki cincin emas pengikat janji denganmu.

Ingat aku adalah wanita pertama yang kau kecup ketika hatimu ingin merasai damai dan aku adalah wanita pertama yang kau cari ketika pundakmu telah letih menanggung beban tak terperi.

Aku adalah semua yang pertama untukmu dan engkau adalah semua pertama dan terakhir untukku. Aku tak berniat untuk mempersembahkan sebelah hatiku untuk Adam yang lain. Aku tak mau dan mohon maafkanlah.

Jika sebutan Tuhan kita tak beda, mungkin yang akan menemanimu sekarang bukanlah dia melainkan aku. YA AKU.

Aku yang hingga kini tak pernah beranjak dari tempatku yang dulu agar memudahkanmu untuk mencariku. Aku tak mau kemana-mana agar kau tak tersesat ketika ingin menemuiku.

Tolong, Sephiamu kini tak kuat menahan rindu. Hadirlah untukku barang semenit dari waktu berhargamu. Pandanglah aku yang masih setia mengamatimu dari jauh. Bukankah aku masih layak untuk diberi kesempatan mencintaimu?

Aku hanya butuh kau datang menuntaskan rindu ini dan memelukku dengan erat walau aku tahu mungkin itu untuk yang terakhir.

Ya, aku masih menunggumu di sini.

~P.K

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari11

#Fiksi

Menyapa Bosan

Bosen.jpg

Sumber gambar: ciricara.com

Selamat siang Bosan,

Terimakasih atas beberapa hari ini kamu menyapaku dan membuat aku harus membatalkan banyak sekali janji.

Tak apa, toh memang beberapa waktu lalu aku membutuhkanmu, Bosan.

Terkadang, aku membencimu karena kamu hadir kala aku sedang belajar komitmen. Layaknya tamu yang tak diundang, kamu hadir dan membuat aku dan dia menjadi sedikit jauh.

Tapi kehadiranmu jua aku belajar bagaimana mengontrol ego diri, dan ternyata ketika kamu hadir ditengah hubungan kami, kami mampu membuatmu menjadi satu bagian pembelajaran menuju hubungan yang lebih matang.

Terkadang pula kau hadir di saat aku sedang tengah-tengahnya sibuk dengan berbagai macam deadline. Kau tahu, bos akan sangat marah apabila aku sedang berbincang asyik denganmu, Bosan. Tapi kau hanya bisa tertawa sambil mengatakan, “Rileks nona, toh hari masih panjang.” Karena kau memang penghasut yang baik maka aku pun menurut seperti seorang domba kepada peternaknya.

Lucu bukan?

Bosan, mungkin sebagian orang membutuhkanmu. Kau tahu ketika kau hadir banyak manusia belajar banyak hal. Bukankah kau sungguh berjasa? Harusnya orang mengucapkan terimakasih kepadamu karena dia menjadi orang yang lebih baik karenamu.

Aku menyapamu karena aku juga merupakan orang yang mudah jatuh kepadamu, namun dari situ aku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Terimakasih Bosan 🙂

Dari yang pernah merasaimu

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari10

Kapan Ngopi Bareng?

Dear Perempuan Thicka,

Bagaimana kabarmu kak? Ku beri informasi sedikit, di kotaku kini sedang mendung, padahal baru tadi pagi aku bertemu dengan si matahari.

Sudah lama aku mengikuti akunmu yang berisi kicauan yang tak pernah membuatku bosan. Dari kicauanmu itu aku tahu tentang selera musikmu, tentang beberapa judul film india yang membuatmu terharu, dan juga bagaimana kesalnya kamu menghadapi mereka yang meng-copypaste captionmu.

Pasti rasanya menyenangkan bukan bisa menjadi perempuan bebas sepertimu 🙂

Kak, aku mengagumimu karena aku rasa kau tahu caranya menikmati hidupmu, bagaimana caranya kak bisa menjadi seorang yang mampu berdiri di atas pijakan pilihan hidup sendiri?

Rasa-rasanya aku pasti akan senang apabila kita bertemu di sebuah kedai kopi sederhana berbalut dengan perbincangan hangat tentang kehidupan yang tak baik-baik saja namun kita buat menjadi baik-baik saja.

Apabila ada kesempatan singgahlah di Kota Jogja lagi kak, aku ingin mengajakmu ke kedai kopi yang aku tahu lalu kita ngopi bareng. Pasti seru bertukar pikir dengan seorang perempuan cerdas sepertimu.

Terimakasih selama ini telah membuat linimasaku tak membosankan seperti sebelumnya 😀

Salam sayang,

 

Putri 🙂

 

#30HariMenulisSuratCinta

#Hari8

 

Perempuan Pengisi Malam

kfk.kompas.comaW1hZ2VzL3Nma19waG90b3Mvc2ZrX3Bob3Rvc18xMjk2MTA4OTIwX2lFZkk0dmFuLmpwZw==.jpg

Sumber gambar: kfk.kompas.com

 

Apa yang akan terlintas dibenak kalian tentang perempuan pengisi malam atau kalian kenal dengan pelacur?

Menjijikan?

Tak tahu dosa?

Atau neraka tempatnya?

Pastikan ketika yang terlintas dipikiranmu sedangkal itu, kau harus suci seperti malaikat. Pedulimu apa? Hanya menghujat dan seolah-olah kau adalah hakim sosial yang dibayar mahal dengan pahala.

Surat yang kutulis ini aku dedikasikan untuk mereka; perempuan-perempuan malam yang tetap tegar walau kadang semesta menolak kehadirannya.

Dibalik tebalnya makeup yang ia kenakan, banyak luka mengangga karena si hidung belang. Tak mereka pedulikan harga diri yang dibayar murah asalkan susu anaknya tak pernah habis karena susu mamaknya telah diperas habis oleh laki-laki tak tahu diri.

Kenikmatan yang harusnya ia nikmati bersama pasangan sehidup semati, rela ia tawarkan asalkan SPP anaknya dibayar lunas ketika pengambilan raport nanti.

Bayangkan ia harus terus resah ketika ia takut akan banyaknya penyakit yang selalu digembar-gemborkan orang; dengan berpura-pura kuat walau kadang omongan itu menyayat hati.

Dengarkanlah aku, wahai perempuan pengisi malam, mungkin ragamu telah terjamah oleh ribuan hidung belang yang mengaku setia dengan si istri. Namun, tahukah kau ada kesempatan yang Tuhan beri dan ia menamainya dengan pertobatan.

Mungkin kelak ada jalan menuju fase itu, karena yang aku tahu setiap manusia selalu mempunyai kesempatan. Kesempatan yang datangnya tak hanya dua kali. Ingat, Tuhan tak pernah tidur untuk menyaksikan kita berubah, bukan?

Tidak, aku tak ingin menghakimi kalian, tetapi aku hanya mengingatkan bahwa kalian selalu indah di mata-Nya. Kalian adalah ciptaan-Nya yang Ia sayang sepenuhnya.

Bukan, ini bukan salah kalian; karena memang nasib tak pernah ada yang tahu dan aku yakin kalian memiliki alasan-alasan yang bisa diterima menggunakan hati dan pikiran.

Semoga, anak-anakmu; yang lahir dari rahimmu tahu caranya berterimakasih kepada mamaknya yang rela menjajakan diri demi sesuap nasi agar anaknya terhindar dari malnutrisi.

Sampai bertemu di malam-malam panjang selanjutnya, wahai perempuan malam.

 

#30HariMenulisSuratCinta

 

#Hari3

 

~P.K

 

 

Surat Pertama di Februari

ciputranews_1360116209.jpg

sumber gambar : http://www.ciputranews.com/

 

Kepada seseorang yang sampai sekarang tak kutahu namanya,

Tanggal 1 Februari 2009,

Maafkan aku bila lancang mengatakan pertemuan pertama kita tak begitu menarik.

Kau dengan kemeja kotak-kotak dilipat sampai siku sedang asyik mengamati banyak buku yang ada di depanmu. Sedangkan aku, asyik mengamati gerak-gerikmu dan hampir lupa; bahwa saat itu ada tangan hawa lembut yang tengah engkau gengam.

Bodoh mengamati seorang lelaki yang tengah pacaran! umpatku dalam hati.

Namun, rasanya aneh ketika melihat secara jelas bagaimana miripnya bentuk mata dan hidung kalian. Aku menebak, hawa itu mungkin saudara sedaging dan sedarah denganmu.

Dan tebakanku benar bahwa hawa itu saudaramu. Jangan tanya darimana aku dapat info tentang kamu 🙂

Lain hari, entah engkau saudari atau tidak kita bertemu kembali. Kali ini engkau sendiri. Kau sedang asyik membaca buku yang aku tahu itu adalah buku karangan Pramoedya Ananta Toer.

Aku beranikan diri untuk mengambil tempat duduk di depanmu dan sekali-kali melirik takut ke arahmu.

Aku amati kau memiliki bulu mata yang lentik di kalangan laki-laki, bibirmu berwarna pink walau agak kasar karena kering, dan matamu coklat menenangkan.

Sadarkan kau, kau obyek indah untuk diamati ditengah bosannya suasana perpus kota kala itu?

Hari terakhir pertemuan kita, sebelum kau menghilang; kita bertemu kembali dalam ruang baca yang membosankan dan sepi.

Tak kusangka, kau bertanya padaku tentang buku karangan N.H Dhini. Aku kaget sekaligus senang karena kau mengamatiku dan buku yang aku baca.

“Disudut lemari itu ada buku N.H Dhini yang kamu cari”

“Terimakasih”

Hanya percakapan singkat namun sampai sekarang masih kukenang. Tak kusangka percakapan itu adalah percakapan pertama dan terakhir yang pernah kita lakukan.

Sesudah hari itu, aku tak pernah menemukanmu di perpus kota lagi. Bahkan aku sempat bertanya dengan bapak-bapak kumis klimis tentang keberadaanmu.

Namun, nihil yang kudapat.

Kini sudah tujuh tahun berlalu, dan ditanggal 1 Februari 2016 pukul 11.40, aku mengingatmu dengan ditemani alunan lagu “Somewhere Only We Know” milik Keane.

Terimakasih telah singgah dihidupku sebentar 🙂

 

#Hari2

#30HariMenulisSuratCinta

 

~p.K

 

 

Surat di Akhir Januari

22_letter

 

Kepada yang namanya selalu kusebut di dalam doa,

Adakalanya aku ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin kepadamu karena telah mau ikut mencampuri kehidupanku yang memang tak menarik.

Namun, karena adanya kamu, hidupku jauh lebih menarik karena banyak perkara yang kita ciptakan. Perkara-perkara itu adalah penguji seberapa luas sabar kita, seberapa kuat kontrol kita terhadap ego, dan seberapa pandai kita untuk mencari jalan tengah yang mudah diterima antar pihak.

Adakalanya aku ingin mengecup keningmu dan lirih mengatakan “Tetaplah menjadi seperti ini yang mencintaiku dengan sederhana”

Aku bertekuk lutut bahagia dengan caramu mencintaiku, karena tanpa bunga maupun puisi, aku tahu kau selalu mengatakan mencintaiku dengan caramu.

Ya, setiap saat ketika ada kau dan aku dalam satu keadaan, semesta menyampaikan ungkapan cintamu padaku.

Kau memang tak bisa romantis, kau orang kaku yang memabukkanku dengan segala kejutan-kejutan sikap yang selalu berhasil membuatku terkejut dan bahagia. Denganmu, mungkin aku tak akan mengenal kata bosan.

Adakalanya di dalam marahku pun, aku masih tetap mengagumi sikap dewasa dan tenangmu. Kau menghanyutkan semua amarahku dalam sungai kebijakanmu, dan membuatku tercengang dan malu dalam sekali waktu karena telah memenangkan egoku sebagai hawa.

Yeah, aku menemukanmu Arjunaku dan aku merasa berhak memilikimu dalam tiga rentang waktu yang ada; yakni dulu, sekarang, selamanya.

Berjanjilah untuk tetap menjadi kamu; kamu yang mencintaiku dengan caramu.

 

Dari: Wanita yang telah kau buat jatuh cinta setengah mati denganmu

~P.K

 

#hari1

#30HariMenulisSuratCinta